Capai Kesejahteraan, Jadi Salah Satu Pilar Utama RPD NTB

Sekretaris  Bappeda Provinsi NTB, Dr.Mahjulan menjadi narasumber dalam Forum Perangkat Daerah Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam rangka Penyusunan RPD Provinsi NTB Tahun 2024-2026 forum ini bertempat di Hotel Golden Palace pada tanggal 22 Februari 2023.

Membuka paparannya, Mahjulan sampaikan melalui kegiatan Forum Perangkat Daerah ini diharapkan dapat terjaringnya isu pembangungan NTB. “Rendahnya produktifitas jadi masalah utama pembangunan” ujarnya. Oleh karena itu, memulai Langkah penyusunan kebijakan yang tepat Mahjulan sampaikan menggunakan data dalam menyusun isu-isu strategis menjadi kunci. “Sekecil apapun, gunakan data dalam mengambil kebijakan” ujarnya mengutip Presiden Joko Widodo.

“Oleh karena itu, kita perlu mendorong produktivitas yang ada di NTB” tambahnya.  Hal tersebut penting, karena dengan meningkatnya produktivitas akan mendukung capaian dari program-program unggulan yang ada di NTB. Seperti pada sektor industrialisasi, pariwisata, pertanian, hingga sektor ekspor impor. “Sehingga Produktivitas ini menjadi atensi kita bersama” pungkasnya.

Menurutnya arah kebijakan pengembangan Wilayah Nusra sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2022 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023. Mengoptimalkan keunggulan wilayah khususnya pada sektor perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan pariwisata, dengan mengutamakan gugus pulau. Selain itu juga mendorong transformasi ekonomi daerah dengan memperkuat peran wilayah sebagai gerbang wisata alam dan budaya, melalui pengembangan MICE. Juga mendorong pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Dan menuntaskan pemulihan pascabencana di Nusa Tenggara.

“Menjadi tugas Bappeda NTB, Ultimate goal dari RPD untuk tiga tahun kedepan adalah  terwujudnya kualitas manusia yang kompetitif, unggul, andal dan taqwa, kualitas lingkungan yang lestari dan asri serta kesejahteraan masyarakat yang mandiri, dan NTB sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi regional Bali-Nusra Inklusif berkelanjutan” tambahnya.

Terbagi dalam tiga pilar utama, yaitu pembangunan manusia berkualitas, pembangunan lingkungan yang lestari dan asri, dan pembangunan masyrakat NTB sejahtera. “Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kualitas Hidup, Indeks Kreatifitas, Indeks Religiusitas, jadi indeks yang mengukur pencapian dari pilar pertama” ujar Mahjulan menerangkan.

Sementara itu, untuk pilar kedua mengenai lingkungan, paling tidak terdapat tiga indikator pencapaian yaitu daya dukung lingkungan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dan Indeks Resiko Rencana. “Dan terakhir, untuk pilar pembangunan masyarakat ntb sejahtera, pencapaiannya diukur dari Tingkat Kemiskinan, Pendapat Per Kapita, Tingkat Kesenjangan, Indeks Kebahagiaan, Indeks Kesejahteraan Sosial” ujarnya.

#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah