Mataram, Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain, S.Pt., M.Si selaku ketua panitia membuka kegiatan dengan menyampaikan tiga tujuan seminar hari ini. Mengupas isu kemiskinan ekstrem yang terjadi di sektor pertanian khususnya petani konvensional dan petani gurem, mensosialisasikan persiapan kegiatan Sensus Pertanian 2023, dan sebagai rangkaian kegiatan Hari Statistik Nasional Tahun 2022. Selasa, 19 Juli 2022.
Deputi Statistik BPS RI, Dr. Ateng Hartono, S.E., M.Si membuka keynote speech nya dengan menyampaikan bahwa Presiden Jokowi pada tahun 2021 dalam rapat terbatas strategi percepatan pengentasan kemiskinan menetapkan, Indonesia pada tahun 2024 akan mecapai zero extreem poverty. Untuk itu dua langkah utama harus dilakukan untuk mencapainyan adalah, kolaborasi dan integrasi program, serta validasi data untuk mencapai ketepatan target, ujarnya.
Kemiskinan ekstrim di Provinsi NTB masih cukup tinggi, 4,78% per maret 2021. Oleh karena itu untuk menanggulanginya, Ateng Hartono menyampaikan “kita harus memahami karakter suatu wilayah”. Salah satunya keterkaitan antara situasi kemiskinan di NTB dengan sektor pertanian. Dilihat dari lapangan usaha, pertanian-kehutanan-dan perikanan per tahun 2021 memberikan kontribusi 22,80% pada PDRB NTB. Dengan persentase paling besar dari pertanian tanaman pangan, 41,75%. Oleh karena itu, pemerintah perlu memikirkan bagaimana menjadikan masa panen menyebar, tidak hanya satu kali pertahun, ujarnya.
Sayangnya 55,01% persen penduduk miskin bekerja di sektor pertanian ujar Dr Ardi Adji, M.Si dari TNP2K menambahkan. Dengan ditetapkannya target zero extreem poverty enam tahun lebih cepat dari deadline global. Indonesia membutuhkan strategi yang extra ordinary. Sama seperti Ateng Hartono, Ardi juga menyampaikan dua hal utama yang harus dilakukan untuk mencapai target, yaitu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan pendapatan yang tepat sasaran.
Sementara itu Dr. Ketut Budastra dari Universitas Mataram selaku pembahas dalam seminar menyampaikan. Jika mengikuti arahan FAO. Peningkatan kesejahteraan petani dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha di luar pertanian tanaman pangan. Seperti sayur, bunga atau beternak ayam yang dapat menghasilkan dalam rentang waktu yang ebih pendek dari padi.
Mendengar banyak paparan, Dr. Iwan Harsono dari Universitas Mataram selaku pembahas terakhir menyampaikan. Sebenarnya Kabupaten/Kota sudah memiliki roadmap inflasi dan kemiskinan yang bagus. “Saat ini yang krusial, bagaimana melaksanakan program sesuai yang telah disepakati”. Ujarnya.
Seminar berlangsung sangat padat, paparan dari narasumber dan pembahas yang saling melengkapi, menjadikan seminar berjalan dengan komprehensif. Dilakukan secara hybrid, seminar ini dihadiri paling tidak seribu lebih peserta online melalui zoom maupun live youtube, dan seratus lebih peserta offline. Diskusi berjalan aktif, salah satunya masukan dari Wirawan Ahmad, Kepala BRIDA NTB. Kunci penanggulangan kemiskinan ada dua ujarnya. Fokus dan kolaboratif. Fokus dengan mempertajam data dengan profil lengkap, lalu mengarahkan semua program pemerintah menyasar warga di dalam garis kemiskinan ekstrem dan pendampingan di tingkat tapak. Dan kolaborasi, dengan pola pikir baru yang lebih operasional. “Misalnya program CSR harus jelas, berapa orang yang diintervensi dari extreme poverty, oleh karena itu TKPD perlu merilis by name by address warga yang masuk kemiskinan ekstrem”, ungkapnya.
Dr. Iswandi, M.Si, Kepala Bappeda NTB menutup seminar dengan beberapa pesan. Melihat situasi kemiskinan NTB belakangan ini, yang persentasenya turun tidak sampai 1% dalam empat tahun. Seharusnya menjadi warning bagi kita semua. “Kita selaku pemerintah Daerah harus mengoptimalkan program dari pusat, memastikan program perlindungan sosial tepat sasaran ke desil satu, tempat dimana kemiskinan ekstrem berada, dan meng upgrade skill untuk mencapai transformasi ekonomi, salah satunya melalui industrialisasi”, tutupnya.
(Penulis: Maulida Illyani)
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah