Berkenalan Dengan Sarah Michel, Mahasiswi Magang dari Prancis Yang Doyan Nasi Goreng.

Perawakannya langsing, tinggi badan 163 cm, tidak terlalu tinggi untuk ukuran orang Eropa. Namanya Sarah Michel, Mahasiswi S2 AgroSup Dijon University – Prancis jurusan teknik pertanian yang sejak tanggal 8 April lalu mulai magang di kantor Geopark Rinjani Lombok. Selama 4 bulan, Ia ditugaskan kampusnya untuk melakukan program penelitian di kawasan Geopark Rinjani Lombok. Setelah berdiskusi dengan 5 manager di Badan Pelaksana Rinjani Lombok UGGp terkait rencana topik yang akan menjadi fokus proyeknya, akhirnya Ia memilih untuk  mengambil topik bertemakan wisata dan lingkungan dengan judul “Impacts of Tourism on Local Communities of Geopark and the Report about Present Natural Resources Protection and Waste Management”. Kebetulan juga Geopark Rinjani sedang mulai mengimplementasikan konsep desa geowisata di Desa Tanak Beak, Sebuah konsep Desa wisata dengan nuansa geopark yaitu, berbasis pada pengembangan ekonomi berkelanjutan, konservasi dan pendidikan dengan pelibatan penuh masyarakat.  Klop-lah dengan proyek penelitiannya Sarah. Ia akan membantu memotret kondisi di lapangan, terkait dengan dampak pariwisata bagi masyarakat yang ada di kawasan Geopark Rinjani Lombok, perlindungan Sumber Daya Alam dan juga seperti apa manajemen pengelolaan sampah yang dilakukan. Dan saat ini penelitian yang dilakukannya telah memasuki babak akhir, Ia telah selesai melakukan pengolahan data dan hasilnya akan diseminarkan di kantor Bappeda pada hari Jum’at besok.

Disela-sela kesibukannya mempersiapkan bahan seminarnya, kami berkesempatan berbincang-bincang ringan dengan dara manis kelahiran 25  Maret 1996 ini. Ia bercerita tentang Lombok, tentang orang-orangnya, tentang  suka dukanya, keindahannya, keramahan masyarakatnya hingga tentang kuliner-kulinernya. Berikut petikan obrolan selengkapnya  :

IMG-20190731-WA0015

R : Hi Sarah..

S : Hi Ramli..

R: Bisa kamu ceritakan tentang program yang saat ini sedang kamu lakukan di Lombok?

S: Program yang sedang saya jalani ini adalah sebuah program magang,  kampus kami mengharuskan para Mahasiswanya secara mandiri mencari pengalaman melakukan penelitian di luar negeri. kami harus memilih dan menentukan sendiri lokasi dan topiknya, mengumpulkan data di lapangan,  menganalisis sampai dihasilkan kesimpulan. Keseluruhan proses itu merupakan pengalaman penting yang harus kami lakukan di luar Prancis.

R: Mengapa kamu memilih Indonesia, Khususnya Lombok dan Geopark Rinjani sebagai lokasi? Kan jauh banget dari rumahmu ?

S: Pertama-tama, saya memang sengaja ingin pergi ke tempat yang sejauh-jauhnya dari rumah saya. Tempat itu haruslah mempunyai pemandangan yang hebat,  memiliki kekayaan budaya yang jauh berbeda dari apa yang selama ini saya ketahui.  Tempat yang akan memperkaya pengalaman saya. Saya menginginkan tempat itu adalah taman yang masih alami. Setelah berbicara tentang hal itu dengan kakek saya, yang kebetulan adalah seorang geologist, dia menunjukkan kepada saya daftar beberapa geopark yang ada di seluruh dunia. dari sekian banyak, pilihan saya jatuh ke Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark. Karena menurut saya keindahan pemandangan yang dimilikinya sangat luar biasa.

R: Berapa lama sih program kamu ini ?

S: Total saya akan berada di Lombok selama 4 bulan, mulai dari kedatangan saya tanggal 7 April 2019 lalu dan akan pulang kembali ke Prancis tanggal 8 Agustus 2019 mendatang.  

IMG-20190731-WA0009R: Hal apa saja memudahkanmu menyelesaikan program penelitianmu ? dan Apa saja Kendala sejauh ini yang kamu hadapi ?

S: Saya berterima kasih telah disupport penuh oleh seluruh teman-teman tim pengelola Geopark Rinjani dan bahkan juga teman-teman di Geopark Tambora. Terutama Meli (Ibu Meliawati, Manager Konservasi), yang setiap saat membantu saya menjadi penterjemah saat turun ke masyarakat mengumpulkan data di lapangan. Dia sangat banyak meluangkan waktunya untuk saya.

Sedangkan kendala yang saya rasakan terutama di beberapa wawancara dengan masyarakat, saat tidak ada Meli yang membantu menterjemahkan, saya dan penduduk lokal sama-sama tidak saling mengerti satu sama lain, saya bicara dalam bahasa inggris dan dijawab dengan bahasa indonesia, sama-sama bingung jadinya hahaha.. Tidak setiap kunjungan saya menemukan orang yang tepat untuk menjadi nara sumber sesuai dengan kriteria yang saya inginkan, itu juga kadang menyulitkan saya.

R: Bagaimana proses kamu menyelesaikan program penelitianmu?

S: Pertama, setelah kami (saya dan tim Geopark Rinjani Lombok) memutuskan topik program, yang berjudul “Impacts of Tourism on Local Communities of Geopark and the Report about Present Natural Resources Protection and Waste Management” Kemudian, kami memilih 7 desa untuk dievaluasi aktivitas pariwisatanya. Dua desa yang terkait dengan laut, dua desa yang berkaitan dengan gunung, dua lagi bertema pedesaan dan satu yang terkait budaya. Sangat menarik untuk membandingkan pengaruh perbedaan lanskap pada objek-objek wisata tersebut. Untuk selanjutnya, kami menyiapkan kuesioner untuk bertanya kepada orang-orang di setiap desa. Setelah itu, kami pergi mengunjungi setiap desa dan memilih empat orang untuk di wawancara. Setelah selesai dan data terkumpul, pekerjaan selanjutnya adalah menganalisis data, mencari tahu hal-hal menarik apa yang bisa didapatkan dari setiap desa dan terakhir baru menarik kesimpulan.

R:  Sejauh ini, Tempat mana saja yang telah kamu kunjungi di Lombok?

S: Untuk keperluan penelitian ini, saya telah mengunjungi desa Tanak Beak, Desa Air Berik, Desa Lingsar, Desa Senaru, Desa Sembalun, Senggigi dan Gili Trawangan. Disela-sela itu, secara pribadi saya pernah pergi berwisata ke Pantai Kuta, Gili Asahan, Gili Nanggu, Gili Gedis, Pantai Pink, Sekotong, Desa Tradisional Sade dan akan mendaki Gunung Rinjani akhir pekan ini.

R: Dari sekian banyak tempat yang dikunjungi, yang mana tempat paling favoritmu ?

S: Saya rasa saya tidak punya tempat  paling favorit. Semua tempat di Lombok yang telah saya kunjungi favorit saya semua. karena semuanya memiliki kekhasan masing-masing. Saya suka menjelajahi tempat dan  pemandangan baru dan Pulau Lombok sangat cocok bagi saya. Pemandangan areal persawahan di Tanak Beak atau Air Berik sangat memukau saya.  Saya suka menghabiskan waktu menikmati pantai-pantai di Lombok yang indah dan kehidupan lautnya.  Tapi yang paling sering membuat saya ‘speechless’ adalah setiap kali saya melihat gunung Rinjani. Jadi mungkin, saya dapat mengatakan bahwa Gunung Rinjani adalah tempat favorit saya, karena gunung berapi ini sangat unik. Katanya disana lengkap, ada danaunya, ada air panasnya, ada gua tempat mandi saunanya dan hal seperti ini kita bisa temukan hanya ada di Lombok.

R: Apa momen favorit kamu di Lombok?

S: Belum seluruhnya selesai program saya disini, tapi saya kira momen yang akan menjadi favorit saya nanti adalah saat saya mendaki Gunung Rinjani akhir pekan ini.

R: Apa momen buruk selama kamu  di Lombok?

S: Ketika orang-orang melihat saya karena saya orang asing dan yang terburuk adalah ketika mereka mengambil foto saya tanpa minta ijin kepada saya sebelumnya.

R: Apa yang membuatmu menyukai Lombok?

S: Tim geopark, masyarakat Lombok yang ramah, makanannya, pemandangannya.

R: Apa yang membuat kamu tidak menikmati Lombok?

S: Saya menikmati jauh lebih banyak daripada yang tidak saya nikmati, tetapi saya akan mengatakan lagi, ketika saya sedang berjalan kaki, pandangan orang kepada saya (kebanyakan laki-laki), hal itu kadang membuat saya tidak merasa nyaman.

R: Apa yang kamu temukan dari masyarakat Lombok?

S: Mereka sangat ramah,  murah senyum, mereka selalu ingin membantu setiap saat, saya tidak pernah punya masalah dengan seseorang selama saya disini.

IMG-20190731-WA0014R: Ceritakan tentang masakan Lombok? mana yang paling kamu sukai?

S: Sangat pedas hahahah.. Awalnya saya kesulitan untuk makan, tapi sekarang saya sudah terbiasa dan bisa makan semua dan saya suka. Yang unik disini adalah, nasi selalu ada di mana-mana, setiap saat, bahkan di Mc Donald’s  (mungkin satu-satunya negara di mana kita dapat menemukan nasi di Mc Donald).  Hidangan mana yang menjadi favorit saya? Pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Saya menikmati hampir setiap jenis makanan di sini.  Tetapi Nasi Goreng selalu tidak pernah mengecewakan saya. Favorit saya. Dan saya bersyukur sekarang saya sudah tahu resepnya.

R: Apa masukanmu untuk pariwisata Lombok? dan seperti apa kesimpulan penelitianmu?

S: Saya akan menjawab dua pertanyaan ini secara bersamaan. Industri pariwisata di Lombok tergolong masih baru dan belum merata penyebarannya. Beberapa destinasi wisata seperti Gili Trawangan telah sangat dikenal ke seluruh dunia, tapi beberapa destinasi lainnya banyak yang belum dikenal sama sekali. Disemua desa yang saya kunjungi, masyarakat mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu mereka mengembangkan pariwisata di desa mereka atau membuat aturan tentang pembatasan pembangunan gedung untuk membatasi banyaknya investor yang  datang dan membeli tanah untuk membangun hotel di mana-mana dan menghancurkan lanskap yang ada. Membangun pariwisata dengan konsep ekowisata adalah alternatif terbaik untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan geopark. Jadi pengembangan pariwisata, pelestarian alam dan budaya harus seiring sejalan. Ada tiga hal utama yang perlu diingat:

– Pariwisata memiliki dampak yang sangat positif terhadap ekonomi

– Masyarakat mulai merasakan hilangnya banyak tradisi dan budaya lokal akibat berkembangnya industri pariwisata.

– Pengelolaan sampah  masih menjadi masalah dan  masih adanya kebiasaan buruk masyarakat yang suka buang sampah sembarangn.  

Nah, demikian sekilas bincang-bincang saya dengan Sarah. Untuk lebih detail tentang hasil penelitiannya selama 4 bulan dia di Lombok, atau yang minat ingin berdiskusi lebih lanjut dengan sarah, silahkan hadiri seminarnya besok hari Jum’at, 2 Agustus 2019 jam 2 siang di Ruang rapat Bappeda Provinsi NTB. Di akhir obrolan Sarah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Ibu Kepala Bidang Penelitian & Pengembangan (Litbang) Bappeda NTB mbak Doktor Suryani Eka Wijaya yang telah memfasilitasi Sarah mempresentasikan hasil penelitiannya. Be there ya gaes, you are all invited! (Ramli/BP-RLUGGp)