Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi memimpin Rapat Pembahasan Usulan Program/Kegiatan Dana REDD+. Bersama Dinas LHK NTB, bertempat di Ruang Rapat Kepala Bappeda, 15 Februari 2024.
Membuka rapat, Doktor Iswandi sampaikan bahwa fokus utama pertemuan ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dalam pelestarian hutan dan lingkungan. Untuk mencapainya, menurutnya penting adanya penekanan pada pemanfaatan isu secara cross-cutting. Menghubungkan satu isu dengan isu lainnya demi meningkatkan capaian target daerah secara holistik.
“Salah satunya memperkuat keterkaitan antara program REDD+ dengan isu-isu terkait lainnya, seperti perubahan iklim, biodiversitas, dan keberlanjutan lingkungan secara menyeluruh,” ujarnya.
Meresponnya, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB menyampaikan sejumlah usulan program dan kegiatan yang beragam. Antara lain; Rehabilitasi Hutan, Patroli Pengamanan Hutan, Tim Reaksi Cepat Pengamanan Hutan, Penyiapan Sarana Prasarana Pendukung, dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Menambahkan, Kadis LHK Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan data terkait potensi pengembangan perdagangan karbon di seluruh wilayah NTB. Langkah ini diambil untuk memastikan dampak program REDD+ dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat, menciptakan sinergi antara keberlanjutan lingkungan dan manfaat ekonomi.
Merespon positif usulan diatas, Kepala Bappeda berharap, dalam konteks ini, program dapat memberikan dampak yang dapat diukur dalam fase ‘before-after’.
Oleh karena itu, di akhir pertemuan, Doktor Iswandi paling tidak sampaikan empat kesimpulan sekaligus rencana tindak lanjut dari pertemyan ini. 1)Penyusunan Konsep Note oleh pemrakarsa, yaitu DLHK NTB, 2) Pembuatan proposal oleh DLHK yang membahas rencana jangka menengah dan jangka panjang. 3) Melaksanakan FGD secepat mungkin untuk mempercepat proses pembahasan program dan kegiatan, 4) Membahas hal teknis secara cepat dan efisien untuk memastikan lancarnya implementasi.
“Rapat ini bukan hanya sebagai sebuah pertemuan formal, namun juga menandai langkah awal yang positif dalam upaya bersama untuk mengurangi dampak deforestasi dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah NTB. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara BAPPEDA NTB dan DLHK Provinsi NTB, diharapkan terobosan signifikan dapat dicapai dalam mendukung misi REDD+ dan menjaga kelestarian hutan serta lingkungan,” ujarnya menutup pertemuan.