Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si sampaikan sambutan dalam kegiatan rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 dengan tema “Kemitraan Multipihak Untuk Pengurangan Kemiskinan Multidimensi”. Bertempat di Golden Palace Hotel, kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan dihadiri berbagai pihak, OPD Provinsi maupun Kabupaten, NGO dan akademisi. Kamis, 29 Desember 2022.
Mengutip lirik lagu mars NTB Gemilang “Jadikan Daerah Kita Bermartabat” Kepala Bappeda membuka sambutannya dengan melemparkan pertanyaan kritis, Apakah NTB sudah termasuk daerah bermartabat? Salah satunya dalam hal kemiskinan.
Menurutnya, terkait hal ini, Presiden Jokowi telah menginstruksikan, penuntasan kemiskinan ekstrim di tahun 2024. Oleh karena itu sebagai rujukan utama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah mengeluarkan data hasil olahan dari DTKS, merupakan data khusus kemiskinan ekstrim bernama data Pensasaran Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
“Saat ini, Bappeda telah memiliki data tersebut, dengan data lengkap by name by by address” ujarnya. Data ini juga menampilkan situasi kemiskinan dengan beragam karakteristiknya, seperti buta huruf, disabilitas, UMK, situasi sanitasi, kantong kemiskinan wilayah pesisir dan lain sebagainya. “Oleh karena itu, saya harapkan agar kita semua bisa memegang data P3KE” ujarnya. Bagi OPD baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi kelompok sasaran sesuai tusi dinas terkait, “kami siap membantu” tambahnya
Berdasarkan data P3KE, saat ini terdapat 477.954 KK atau 1.864.812 individu miskin ekstrem di NTB. Butuh kerja keras bersama untuk mencapai target 11,9% ditahun 2023. “Bahkan jika kita semua fokus selesaikan kemiskinan ekstrem, maka tahun 2023 mestinya bisa dibawah 10%” ujarnya. Hal ini sesuai dengan target RPJPD 2005-2025 yang menargetkan kemiskinan dibawah 10%.
Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan menurut Kepala Bappeda NTB adalah bantuan yang tepat sasaran. “Kami berharap agar bantuan pemerintah seperti bantuan Kesehatan (BPJS), keuangan dengan kredit dan lain sebagainya untuk memprioritaskan penduduk miskin” ujarnya.
“Nanti kita akan belajar dari Dr. Sherry Tao Kong dari Peking University, yang akan berbagi mengenai bagaimana Cina mampu mencapai zero extreme poverty”, ujarnya. “Tiga fokus utama yang pernah saya baca karena Cina mampu fokus pada Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi atau lapangan kerja” tambahnya.
Menutup sambutan, Kepala Bappeda NTB sampaikan harapan agar Pemerintah daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota menjadikan data P3KE rujukan utama dalam menentukan target sasaran program sesuai dengan fungsinya masing-masing. “Mari kita wujudkan meraih NTB yang gemilang dan bermartabat” pungkasnya di akhir.
#NTBGEMILANG
#NTBTangguhDanMantap
#NTBBersihDanMelayani
#NTBSehatDanCerdas
#NTBAsriDanLestari
#NTBSejahteraDanMandiri
#NTBAmanDanBerkah