Sekretaris Bappeda NTB, Dr.Mahjulan sampaikan sambutan dalam Rapat Percepatan Penurunan Stunting dengan Agenda Peluncuran Gerakan Bakti Stunting Provinsi NTB yang bertempat di Ruang Rapat Lakey Bappeda NTB. 17 Mei 2023.
Dihadiri oleh mitra pembangunan, Mahjulan sampaikan bahwa gerakan yang dicanangkan Kepala Daerah ini akan membantu masyarakat yang terkena stunting. “Bappeda NTB mendapatkan bagian di 15 Desa di Kecamatan Pringgabaya” ujarnya.
“Kami berharap mitra ikut menyumbangkan telur atau hal lainnya, untuk mengentaskan anak stunting di 15 desa ini” tambahnya. “Tidak hanya oleh Bappeda NTB, kegiatan ini juga akan dilaksanakan OPD Provinsi lainnya,” ujar Mahjulan menjelaskan.
Selanjutnya Taufik Qurahman M.Pd, Fungsional Perencana Ahli Utama menyampaikan bahwa Gerakan Bakti Stunting ialah gerakan untuk percepatan penurunan stunting yang bersifat gotong royong dan sukarela oleh pemerintah dan non pemerintah. Tidak hanya stunting, gerakan ini juga akan fokus pada sasaran lainnya yang berpotensi besar menyumbang stunting, yaitu; anak wasting, ibu hamil anemia, ibu hamil KEK.
“Anak stunting dalam rentang usia 6-24 bulan ialah kondisi perawakan tubuh anak pendek akibat kekurangan gizi yang bersifat kronis atau jangka panjang. Anak wasting ialah kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu. Ibu hamil anemia adalah ibu yang kekurangan zat besi dan vitamin B12, dan terakhir ibu hamil KEK atau kekurangan energi kronis merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan secara terus menerus meski telah beristirahat” ujarnya menjelaskan.
Akan melewati empat tahapan kegiatan; persiapan, distribusi, pemantauan, dan evaluasi. Taufik Qurahman ajak mitra pembangunan berkolaborasi mempercepat penurunan stunting.
Merespon paparan, Sabaruddin dari PLAN sampaikan bahwa PLAN juga punya program terkait stunting, namun terkait edukasi. “Kami memang fokus pada pencegahan, tapi kami bisa menyesuaikan ke desa-desa baru sampai juni” ujarnya mereson ajakan kolaborasi dari Bappeda NTB.
