Hi teman-teman milenial, ijinkan kami dari Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (DP-RLUGGp) ikut nimbrung yaa meramaikan pojok milenial kalian di website kebanggaan kita bersama ini. Sebelum melangkah lebih jauh ke jenjang yang lebih serius, yuk berkenalan dulu dengan apa itu Geopark. Sebagai generasi mileneal itu penting juga lho bagi kalian lebih banyak tau apa itu Geopark. Supaya ntar gak bengong aja kalo ada yang nanya. Jadi geopark itu artinya taman bumi ya gaes. Embel-embel UNESCO dibelakang nama Geopark Rinjani itu karena Geopark kita tercintah ini telah diakui menjadi geopark dunia oleh UNESCO. Syarat untuk disebut taman bumi dunia itu tidak mudah. Suatu kawasan harus memiliki 3 unsur yang memiliki international value, yaitu unsur kekayaan geologi (gunung, pantai, sungai, gua, bentang alam, dll), kekayaan hayati (Flora dan Fauna) dan kekayaan budaya. Gelar taman bumi dunia dari UNESCO itu akan dievaluasi setiap empat tahun sekali. So, kekayaan-kekayaan itu harus terus dijaga kelestariannya untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya. Bila tidak, gelar dapat dicabut lho.
Kalau kemarin disebelah sempat membahas geopark dari sisi budaya, yaitu tentang upacara Ngayu-Ayu, kali ini kita akan kulik tentang kekayaan hayati di Rinjani Lombok UGGp. Kita mulai dari yang lagi viral di media online ya gaes, yaitu tentang ditemukannya durian gundul di Lombok. What ? ciuss ? iya gaess. Ciuss. Duriannya beneran gundul alias tidak berduri. Loh, kalo gak berduri kok masih disebut durian sih ? because what min ? hmm…daripada nanya terus, yuk kita kemon baca lebih lanjut aja ya.Menurut Om Dr. Ir. M. Reza Tirtawinata, Direktur R&D Mekarsari Research Station Bogor, buah ini satu-satunya di dunia lho. Dari puluhan ribu pohon durian di Indonesia yang pernah beliau datangi selama 25 tahun, baru kali ini beliau menemukan buah seperti ini. “Bukan durian biasa, ada keanehan, unik dan bukan karena terserang penyakit,” Katanya. Yang ngomong ini pakarnya durian, ahlinya ahli ya gaes.
Temuan buah durian gundul di wilayah kecamatan Narmada Lombok Barat tepatnya di desa Batu Mekar ini menambah satu lagi ikon biodiversity alias keragaman hayati di kawasan Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark. Durian unik yang tidak ada ditempat lain. Satu-satunya di dunia. Kita patut berbangga memilikinya. Bentuk buahnya sekilas seperti buah sukun yang sudah separuh dikupas kulitnya, ukurannya sebesar buah melon dengan berat hampir 1 kilogram. Saat sudah matang, buah ini mengeluarkan aroma khas durian. Ini memang durian, tapi tanpa duri. Rasa daging buahnya enak dan manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix. Dagingnya memiliki tebal 0,5 cm, mirip daging buah durian lokal pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 – 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 – 700 dpl. Keberadaan durian gundul pertama kali diketahui Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB pada awal 2007.
Kalian pasti bertanya, kok bisa durian gundul ini tercyduk-nya hanya di Lombok ?. Pertanyaan ini serupa dengan pertanyaan “Kenapa kangkung Lombok beda dari kangkung ditempat lain ?”, atau “Kenapa kopi Sajang Sembalun rasanya beda ?” atau “Kenapa buah naga di desa Tanak Beak Batukliang Utara rasanya lebih manis?”, “Mau tau sebabnya ? Secara sederhana bisa dijelaskan begini: Pada jaman dahulu alias long long time ago, saat gunung Samalas meletus (Sebelum namanya Rinjani, dulu namanya Gunung Samalas ya gaes). Dimuntahkanlah aneka jenis material yang menyebar bersama batu, tanah, abu, lahar dari letusannya. Letusan material itu ternyata mengandung berbagai jenis unsur mineral dan akhirnya membentuk lapisan tanah yang subur. Nah, dari lapisan tanah subur dengan kandungan mineral yang unik ini tumbuhlah beraneka ragam tanaman. Kandungan mineral dari sisa letusan gunung itu ternyata mempengaruhi sifat dan karakter tanaman yang tumbuh diatasnya. Ibaratnya dapat doping atau suntikan vitamin baru, sifat dan bentuk aneka tumbuhan pun menjadi berubah.
Khas, unik dan langka. Berbeda dengan tumbuhan ditempat lain. Perubahan yang eksklusif ini menjadi keunggulan komparatif yang tentunya menguntungkan secara ekonomi. Oya contoh lain gimana fenomena geologi seperti letusan gunung api memberi pengaruh kepada perilaku tumbuhan juga dapat ditemukan tempat-tempat lain. Misalnya di provinsi NTT dengan kayu Cendana-nya. Kayu Cendana hanya akan bisa harum kalau tumbuh di pulau Timor sana. Ditanam di tempat lain bisa tumbuh, tapi tidak bisa harum. Bunga Lonto Engal khas Pulau Sumbawa, Buah Kinca dari Bima adalah juga contoh lain tentang keunikan-keunikan biodiversity di daerah kita NTB. Bagi pecinta kopi juga bisa mengambil contoh aneka ragam keunikan rasa kopi yang ada di Indonesia. Mulai dari kopi Sajang – Sembalun, Kopi Tambora, Kopi Tepal, Kopi Kintamani, Kopi Flores, Kopi Gayo Aceh, kopi Toraja semua itu merupakan juga contoh tentang betapa banyak kekayaan dibidang hayati yang bangsa kita miliki yang dipengaruhi oleh fenomena geologi. Merupakan berkah bagi kita yang khusus tinggal dan hidup di kawasan cincin api alias ring of fire.
Selain tumbuhan, ternyata perilaku hewan-pun ikutan berubah. Gara-gara memakan tanaman yang perilakunya telah berubah tadi, terbentuk juga hewan endemik. Sederhananya seperti itu, tapi tentunya setelah melalui proses yang panjang dan sedemikian rupa. Tidak sim salabim seperti sulapnya pak Tarno. Contoh hewan endemik yang kita punya di Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (RL-UGGp) itu misalnya Musang Rinjani (Paradoxurus hermaphroditus rinjanicus). Musang Rinjani ini sepintas bentuknya sama dengan musang yang ada di tempat lain di Indonesia. Tapi yang membuatnya bergelar endemik adalah karena musang rinjani ini ternyata kotorannya tidak bau. Gossipnya, Baunya seperti harumnya pandan. Tidak bau menyengat seperti musang ditempat lain. Klo gak percaya ayo buktikan sendiri hehehe.. Nah, selain musang kita juga punya hewan endemik lain yaitu burung celepuk Rinjani. Burung celepuk ini adalah sejenis burung hantu. Keunikan burung hantu rinjani ini selain bentuk dan suaranya, kabarnya kepalanya bisa berputar 360 derajat lho. Keren kan ?
Nah setelah membaca tulisan ini, semoga gaes-gaes semua bisa mendapatkan tambahan wawasan alias pencerahan tentang apa itu geopark dan segenap kekayaan yang ada didalamnya. Selain yang diterangkan tadi, tentu masih banyak lagi contoh lainnya yang belum terungkap ke permukaan. Masih terbuka lebar bagi yang ingin menelitinya lebih jauh, tentang hubungan antara fenomena geologi dengan tanaman dan hewan endemik di daerah kita. Nanti bila ada lagi yang bertanya kenapa durian gundul hanya ada di Lombok? Bertanyanya sekarang bukan pada rumput yang bergoyang lagi ya gaes, tapi suruh aja mampir di website Bappeda NTB. Sip ? Sampai Jumpa di edisi tentang geopark berikutnya. Yuk mari, Muliakan Warisan Bumi, Sejahterakan Masyarakat. Salam Lestari ! (Ramli/BP-RLUGGp).
Sumber Foto :
- Durian Gundul – Dokumentasi pribadi Dr. Mohammad Reza Tirtawinata R&D di Taman Buah Mekarsari.