Menghadiri Pertemuan Provincial Program Committee (PPC) Program SKALA dan Tinjauan Pelaksanaan Gerakan Jumat Salam Provinsi NTB, Kepala Bappeda NTB, Dr.Iswandi dalam sambutannya sampaikan pertemuan bahwa Provinsi NTB menjadi salah satu lokus program Kerjasama antara Pemerintah Australia dan Indonesia dalam peningkatan layanan dasar. Hotel Prime Park, 23 Januari 2024.
“Pemenuhan SPM dimulai dari tingkat perencanaan lalu penyiapan anggaran juga sumber daya manusia. Oleh karena itu kami berharap melalui SKALA, ditengah keterbatasan fiskal daerah dapat mengakselesari pemenuhan SPM. Kami ucapkan terimakasih atas dukungan yang terus-menerus,” ujarnya.
Sudah berjalan enam bulan, Doktor Iswandi sampaikan berbagai program yang telah dilakukan SKALA di rentang tahun 2023-2024 tersebut. Mendukung penyusunan RPD, persiapan penyusunan RPJPD, penyehatan pengelolaan keuangan daerah, penguatan tata kelola data kemiskinan, data pokok pembangunan dan portal NTB Satu Data, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan IPM melalui penarapan SPM, peningkatan partisipasi lansia dan penyandang disabilitas dalam pembangunan.
Selain menyampaikan berbagai usulan program SKALA untuk selanjutnya, Doktor Iswandi juga sampaikan tentang Tinjauan Pelaksanaan Gerakan Jumat Salam Provinsi NTB. “Melalui Jumat Salam kami mengajak rekan-rekan melihat, apakah orang-orang yang masuk miskin ekstrem telah mendapat fasilitasi dalam pengentasan kemiskinan.
Dimana menurut data BPS pada 9 November 2023, telah terjadi penurunan kemiskinan ekstrem di seluruh Provinsi di Indonesia. Salah satunya di NTB, yang turun 0,65 point dari tahun 2022 ke tahun 2023. “Oleh karena itu untuk mencapai percepatan penurunan kemiskinan ekstrem berdasarkan instruksi presiden No.4 tahun 2022, NTB akan melaksanakan program aksi cepat untuk keluarga miskin aset,” tambahnya.
Akan menerapkan model graduasi dengan pendekatan sustainable livelihood. Pola pengentasan kemiskinan ini akan di-implementasikan di desa-desa kantong kemiskinan. Berdasarkan data P3KE di tahun 2023 masih terdapat 79 Desa kantong kemiskinan ekstrim di Pulau Lombok, dan 21 Desa di Pulau Sumbawa.
Oleh karena itu Doktor Iswandi harapkan hari ini Penjabat Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi, M.Si yang turut hadir, berkenan untuk menandatangani Letter Of Intent dengan BRAC (Bangladesh Rural Advancement Committee) untuk mengentaskan kemiskinan berbasis model graduasi.
Kerjasama tersebut bertujuan untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam membantu kelompok masyarakat yang paling rentan demi menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai 0 persen di Provinsi NTB.
Dalam sambutannya Miq Gita sapaan Penjabat Gubernur NTB, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penandatanganan LoI dengan BRAC Internasional yang akan membantu Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan berbasis graduasi. Kerjasama ini sebagai wujud dari kolaborasi dan sinergi Pemerintah Provinsi NTB dengan multi pihak, seperti Pemerintah Australia dengan program Skala dan Bangladesh, India dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayakan masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Pemerintah berharap langkah ini efektif dan berdampak langsung sampai ke tingkat rumah tangga, meliputi peningkatan aset, ketahanan pangan, simpanan, inklusi keuangan, kesehatan, integrasi sosial, dan keterampilan yang produktif.